Program Unit Bimbingan dan Konseling - Sekolah Kasih Maitreya Selatpanjang - Riau



I. Profil



Unit Bimbingan dan Konseling Sekolah Kasih Maitreya (SKM) Selatpanjang - Riau adalah sebuah unit pelaksana teknis yang dibentuk untuk membantu pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah yang efektif dan efisien yang sesuai dengan visi dan misi Sekolah Kasih Maitreya Selatpanjang dengan fokus tugas pada bidang layanan bimbingan dan konseling bagi seluruh peserta didik, guru dan pengelola sekolah. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan keleluasaan bagi Unit Bimbingan dan Konseling dalam menjalankan tugasnya mengoptimalkan potensi dan meminimalkan berkembangnya permasalahan di sekolah.


Unit Bimbingan dan Konseling dalam tata laksana tugasnya memberikan layanan berupa:


(a) Bimbingan: kegiatan memberikan bantuan kepada peserta didik, guru dan pengelola sekolah agar mampu menciptakan lingkungan fisik, psikis, sosial dan spiritual yang kondusif;  memberikan dorongan dan semangat; mengembangkan keberanian bertindak dan bertanggung jawab; mengembangkan kemampuan untuk memperbaiki dan mengubah perilakunya sendiri; mengenali diri serta potensi dirinya; berani menerima kenyataan diri secara objektif; mengarahkan diri sesuai dengan kemampuan, kesempatan, dan sistem nilai; melakukan pilihan dan mengambil keputusan atas tanggung jawab sendiri; dan mampu mengatasi hambatan atau permasalahan yang dapat berpotensi mengganggu tercapainya tujuan hidup (di masa depan). Kegiatan ini dapat berbentuk penyebaran informasi berupa artikel online dan majalah dinding sekolah, diskusi, pelatihan, workshop, serta kegiatan lain yang bertujuan membantu peserta didik, guru dan pengelola sekolah dalam memahami diri dan lingkungannya.


(b) Konseling: sebuah kegiatan yang ditandai dengan adanya hubungan antara konselor dan konseli dirancang untuk membantu konseli (klien) untuk memecahkan permasalahan secara bersama-sama dan membuat pilihan yang bermakna bagi dirinya. Konseling dapat dilakukan secara individual, keluarga maupun kelompok. Konseling dilaksanakan oleh tenaga ahli dalam bidang konseling (konselor profesional) dan dibantu oleh para guru yang kompeten dan berpengalaman, penggunaan wawancara untuk memperoleh dan memberikan berbagai informasi, melatih atau mengajar, meningkatkan kematangan, memberikan bantuan melalui pengambilan keputusan dan usaha-usaha penyembuhan (terapi).


II. Visi dan Misi


v Visi


Unit Bimbingan dan Konseling SKM mempunyai visi menjadi Unit Bimbingan & Konseling yang proaktif dan profesional dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling bagi peserta didik, guru dan pengelola Sekolah Kasih Maitreya Selatpanjang.


v Misi


      (1)   Memberikan layanan bimbingan yang mampu menciptakan lingkungan fisik, psikis, sosial dan spiritual yang kondusif di sekolah dan berorientasi pada upaya pencegahan, pengembangan, dan pembinaan psikis/mental peserta didik, guru dan pengelola sekolah secara holistik.

      (2)   Memberikan layanan konseling baik secara individual, privat maupun kelompok kepada peserta didik, guru dan pengelola sekolah  agar mampu menemukan makna hidup yang lebih baik dan memecahkan masalah dalam bidang akademis maupun non akademis.


III. Program Layanan Unit Bimbingan dan Konseling SKM


Bidang layanan bimbingan meliputi: diskusi pergaulan remaja dan permasalahannya, ceramah motivasi untuk guru, konsultasi dengan guru, penyediaan fasilitas buku-buku pengembangan diri dan ‘self-help’, konsultasi minat dan bakat, penerbitan artikel online tentang pengembangan diri, motivasi, dan serba-serbi terapi maupun berupa majalah dinding dan sebagainya.


Bidang layanan konseling meliputi: konseling individual secara langsung (tatap muka), konseling melalui email, telepon, WhatsApp (WA), serta konseling keluarga maupun konseling kelompok.


Layanan terapi meliputi: terapi individual maupun privat serta terapi keluarga dan kelompok.


Kegiatan non konseling meliputi: penelitian-penelitian yang mendukung kegiatan layanan bimbingan dan konseling, kerjasama dengan pihak luar dalam bidang-bidang yang terkait dengan bimbingan dan konseling, seperti dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta lembaga pemerintahan lainnya, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak dalam bidang kesehatan reproduksi, penanganan pencegahan penyebaran narkoba dan HIV/AIDS, lembaga perlindungan perempuan dan anak serta lembaga lain yang berhubungan dengan pengembangan diri, motivasi, terapi dan sebagainya.* (WONN)


Comments

Popular posts from this blog

The Importance of Reading: Japanese Reading Habits

Saat-Saat Tertawa Bersama Ayah