Anak Bodoh atau Nakal? Tunggu Dulu, Mungkin Hanya Dominan Otak Kanannya (Bagian 2) - Penulis: Ayah Edy



 
 
          Perbandingan Kerja Otak Kiri dan Kanan:

a. Simbol vs Gambar
b. Runtut/Sekuen vs Acak/Random
c. Logika vs Kreatif/Seni
d. Detail ke Global vs Global ke detail
e. Setahap demi setahap vs Langsung
f. Proses -> memori vs memori -> proses
g. Duplikasi vs imaginasi
h. Teratur vs acak dan melompat-lompat
i. Analisis mengurai vs Analisis kesimpulan
j. Tenggat Waktu vs Bebas Waktu
k. Rencana vs Inspirasi
l. Objek Hitam Putih vs Objek yang berwarna-warni
 
Perbedaan Kombinasi Kontinum Otak dan Indera Dominan:

a. Otak Kiri dengan sensori Visual --> Cenderung Diam, Tegas, Berpikir Runtut, Logika bagus

b. Otak Kiri Auditori --> Cenderung Bicara, Suka berdebat, Logika bagus, cepat menghafal

c. Otak Kiri Kinestetik --> Cenderung diam, Lincah bergerak, Berpikir runtut, logika bagus

d. Otak Kanan Visual --> Suka menghayal, kuat mengingat, cenderung diam, sulit mengeja, suka menggambar, kurang suka mencatat

e. Otak Kanan Auditori --> Suka bicara, Bicara acak, Bicara khayalan, suka berandai-andai, sulit mengeja tapi suka bicara

f. Otak Kanan Kinestetik --> Cenderung diam, terus bergerak, bergerak tak beraturan, sering melakukan hal-hal yang penuh resiko, pandai membuat sesuatu karya dengan tangannya

Cara Membantu Anak Otak Kanan Belajar:

1. Temukan minatnya dan mulai mengajari apa pun melalui hal yang menarik minatnya. Jika ia suka mobil, bicaralah mulai dari mobil, dan sebagainya.

2. Jika ia ingin belajar sambil bergerak-gerak, maka ijinkanlah ia malakukan itu.

3. Jelaskan untuk apa kita harus mempelajari sesuatu agar dia bisa melihat gambaran besar dan tujuan akhirnya.

4. Gunakan alat peraga dan contoh-contoh ilustrasi untuk mengambarkan apa yang sedang Anda jelaskan, misalnya konsep tambah, kurang dan bagi.

5. Latihlah kecepatan untuk Visualisasi dan kemampuan merekam gambar.

a. Latihan tahap dasar visualisasi, misalnya membayangkan sebuah aktivitas yang dilakukan seperti berangkat ke sekolah, mengerjakan sesuatu di rumah dan sebagainya, persis seperti proses hipnoterapi: “Bayangkan Kamu sekarang melangkah menuju lemari es, bayangkan sekarang kamu buka, dan tolong ambilkan Mama jeruk dan susu, kemudian tuangkan susunya ke dalam gelas, bawa gelas berisi susu dan jeruk itu ke kamar Mama”. Jika Anda sudah bisa mengulangi prosesnya secara runtut, artinya dia sudah mulai terlatih kemampuan visualisasinya.

b. Latihan tahap lanjutan visualisasi mengingat gambar: Minta ia melihat gambar dan Anda sebutkan namanya. Lalu minta ia memejamkan mata, dan tanyakan apakah gambar itu sudah muncul di bayangan pikirannya.

c. Latihan Lanjutan Visualisasi mengingat Angka dan urutannya: Latihan ini dimulai dengan mengingat angka 1 s/d 10 satu demi satu, perlihatkan gambar angka 1 s/d 10 satu persatu, kemudian setelah ia berhasil mengingatnya minta anak untuk mengurutkan dari depan ke belakang, setelah itu minta ia mengurutkannya dari 10 ke 1. Jika berhasil maka ia sudah mulai terlatih untuk menggunakan kemampuan unggulnya.

d. Latihan Lanjutan Visualisasi mengingat Huruf dan urutannya: Latihan ini dimulai dengan pengenalan huruf satu demi satu dengan metode mata terpejam. Apabila ini sudah terekam maka mintalah anak untuk mengurutkan 10 huruf pertama dari depan dan dari belakang. Terus berlanjut...*

Comments

Popular posts from this blog

The Importance of Reading: Japanese Reading Habits

Saat-Saat Tertawa Bersama Ayah