Kenangan Guruku Mengusik Jiwa - Puisi Oleh: Cahaya Kurniawan, S.Pd.




Kenangan Guruku Mengusik Jiwa



Di keheningan malam yang dipenuhi kegelapan
Diriku terbangun dari mimpi
Detak detik jarum jam menunjuk angka 12
“Ha ha ha…” – diriku tertawa dengan sendirinya
Mataku tak henti untuk terjaga
Pikiranku melayang
Sambil berpikir aku berteriak dalam hati
Tentang apa yang telah mengusik jiwaku

Kurasakan angin berhembus lembut di telingaku
Terlintas di pikiranku
Untuk bermain dengan secarik kertas
Untuk bernyanyi dengan seuntai pena
Diriku pun bermain-main dengan masa laluku
Tentang sosok guruku

Dan mataku terus terjaga
Tanganku ini pun tak henti bermain
Untuk menceritakan kisah guruku
Guru yang selalu mendidikku
Guru yang selalu menjagaku
Sosok yang kubanggakan
Sosok yang selalu sabar dalam membimbingku

Guruku,
malam ini tangan dan mataku tak henti bergembira
Kertas yang kumainkan seakan ingin berbicara,
“Kuingin seperti gurumu…
Guru yang tetap tegar menghadapimu…
Guru yang tidak mengeluh akan waktunya…
Guru yang rela mengorbankan kesehatannya…
Hanya demi satu tujuan…
: Ingin melihatmu sukses dan berguna bagi bangsa…”

Guruku,
kenanganmu ini akan selalu hidup di hatiku
Ilmu yang engkau berikan
akan terus bermain di suaraku
Goresan kata-kata yang engkau berikan
akan terus bernyanyi di tanganku

“Tik, tok, tik, tok…”
Menit demi menit terus berlalu
Mataku ingin kembali ke mimpiku
Namun goresan kenangan tentangmu akan terus kumainkan
dalam mimpi di tidurku

Guruku,
impian, nasihat, wawasan, dan pengetahuanmu
akan selalu hidup dalam diriku
Kenangan ini akan selalu mengusik setiap tidurku;
akan terus mengusik jiwaku

Terima kasih, guruku…


Selatpanjang, November 2018

*Juara II Lomba Cipta Puisi Tingkat Sekolah Kasih Maitreya Selatpanjang
Dalam Rangka Memperingati Hari Guru Nasional 2018

Comments

Popular posts from this blog

The Importance of Reading: Japanese Reading Habits

Saat-Saat Tertawa Bersama Ayah