Semaraknya Perayaan Tahun Baru Imlek di SKM (2): Angpao Pertama Sebelum Libur - Senangnya! 😊


Hari-hari menjelang libur Tahun Baru Imlek saya semakin dikejutkan dengan sesuatu yang tak kalah menarik perhatian, juga bagi siswa-siswi Sekolah Kasih Maitreya (SKM) Selatpanjang - Riau. Apakah itu? Ya, pembagian angpao di sekolah bagi siswa-siswi SKM mulai dari tingkat Kelompok Bermain (KB) dan Taman Pengasuhan Anak (TPA), Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), oleh Ketua Yayasan Sekolah, Yayasan Prajnamitra Maitreya Selatpanjang, yaitu oleh Ibu Cun Cun, S.E., S.Ag. M.Si. Tradisi pemberian angpao ini adalah tradisi yang sudah ditunggu-tunggu terutama oleh anak-anak yang merayakan Tahun Baru Imlek!

Menjelang hari yang telah dijadwalkan dan ditunggu-tunggu tersebut, siswa-siswi SKM sudah dipersiapkan dengan bimbingan dan arahan mengenai tata krama dalam merayakan Tahun Baru Imlek. Bapak dan Ibu Gurulah yang sangat berperan dalam hal ini, seperti bagaimana seharusnya bersikap ketika bertemu dengan orang yang lebih tua, bagaimana sikap yang baik ketika menerima angpao, bagaimana tata krama ketika bertamu di rumah keluarga atau di rumah orang lain, bagaimana mengucapkan terima kasih kepada orang yang telah memberikan angpao, dan lainnya yang dianggap perlu untuk disampaikan.

Nah, tepat pada hari yang ditentukan, yakni pada hari Jumat (01/02), anak-anak KB, TPA, dan TK telah berkumpul di halaman sekolah. Ini adalah angpao pertama yang diterima dalam perayaan Imlek 2019! Dan tepat sehari setelahnya, yakni pada hari Sabtu (02/02), giliran siswa-siswi SD, SMP, dan SMK Sekolah Kasih Maitreya yang mendapatkan angpao pertama mereka. Wow, betapa senangnya! Di akhir setiap sesi acara dilanjutkan dengan berfoto bersama siswa-siswi SKM dengan Ibu Cun Cun yang didampingi oleh guru-guru SKM. Semuanya berwajah bahagia dan sumringah, tanpa kecuali!

Apa sih makna angpao dari tradisi perayaan Tahun Baru Imlek ini? Angpao sendiri bermakna bungkusan merah. Makna yag paling umum adalah bungkusan merah guna mengusir setan. Ada tradisi memberikan angpao di hari ketujuh sebelum perayaan Imlek. Ini dimaksudkan agar bisa membantu sesama yang tidak mampu merayakan Tahun Baru. Angpao juga mempunyai makna filosofi lain, yakni transfer kesejahteraan atau energi dari orang mampu ke yang tidak mampu, dari orangtua kepada anak-anak serta dari anak yang sudah menikah kepada orangtuanya. Dalam hal ini, saya menyakini bahwa pemberian angpao dari Ibu Cun Cun, sebagai Ketua Yayasan Sekolah, lebih mencerminkan rasa sayang, perhatian dan cinta kasih yang tulus sebagai seorang “Ibu” kepada anak-anaknya yang hampir semuanya akan merayakan Tahun Baru Imlek.

Oya, ada informasi yang baru saya ketahui, nih. Jadi, selain anak-anak, ponakan, cucu, anak-anak kecil yang bertamu ke setiap rumah, orang dewasa yang belum menikah pun berhak mendapatkan angpao lho, dengan maksud untuk memberikan harapan baik kepadanya agar yang menerima angpao tersebut bisa cepat mendapatkan jodoh (pasangan hidup). J Lalu, bagaimana dengan orang dewasa yang belum menikah namun ingin memberikan angpao? Jawabannya boleh saja, asal uang yang diberikan tidak perlu menggunakan amplop merah.* (WONN)

#TradisiAngpao
#TahunBaruImlek2019

Comments

Popular posts from this blog

The Importance of Reading: Japanese Reading Habits

Saat-Saat Tertawa Bersama Ayah