Resolusi Tahun Baru? (Bagian 3)
"This Year is My Year!" |
Salam.
Bagaimana kabarnya? Sudah membuat resolusi yang “nendang” untuk tahun 2019? Mudah-mudahan
kita bisa menargetkan hal-hal yang penting dan bermanfaat bagi hidup kita ke
depannya, ya. Perlu diingat bahwa sebenarnya membuat resolusi tidak harus di
akhir tahun atau di awal tahun. Kita bisa membuat resolusi kapan pun dan di
mana pun karena tujuan membuat resolusi adalah agar kita mempunyai
target-target tertentu sehingga membuat hidup kita lebih baik dan berenergi
dari hari ke hari serta ada tujuan yang jelas yang bisa diraih dalam menjalani
hidup kita.
Jadi,
bagaimana membuat resolusi? Oke. Mari kita mulai. Berikut ini adalah
langkah-langkah dalam membuat resolusi yang baik:
1. Saringlah
target/goals yang ingin dicapai menjadi
“80/20”.
Buatlah list sebanyak-banyaknya target yang kita
butuhkan dan ingin kita usahakan. Lalu saringlah target-target tersebut menjadi
20% saja target dari keseluruhan yang kalau dijalankan akan bisa sekaligus
mencapai target lain yang sebanyak 80% sisanya. Hal ini berdasarkan pada Prinsip Pareto. Sebagai ilustrasi, percayakah kita bahwa 80% dari kesuksesan yang
telah atau akan kita peroleh merupakan hasil dari 20% saja usaha kita selama
ini? Artinya, hanya ada 20% dari
tindakan dan pemikiran dalam hidup kita yang harus lebih dimaksimalkan untuk
mendapatkan 80% keberhasilan. Ada 20% dari waktu dalam hidup kita yang
harus lebih dimaksimalkan, karena dari 20% waktu itulah tersembunyi 80%
kesuksesan dalam hidup kita. Secara sederhana, Hukum Pareto mengajak kita untuk
lebih mempertajam intuisi dan mencari
20% usaha tersebut dan melakukannya! Bayangkan efektifitas waktu, tenaga, dan
pikiran yang bisa kita peroleh jika kita berhasil menemukan 20% sebab tersebut.
Kemudian kita bisa memaksimalkannya untuk mencapai 80% atau bahkan 100% kesuksesan
dalam hidup kita. Warren Buffett, seorang
investor dan CEO beberapa perusahaan besar dunia yang merupakan orang terkaya
dunia nomor 3, menerapkan prinsip ini dalam menjalani bisnis-bisnisnya.
2. Visualisasikan
target/resolusi yang telah dibuat.
Setelah
membuat daftar resolusi yang “20%” tadi, maka visualisasikan target/goals di
dalam pikiran kita berulang-ulang, bahkan sebelum memulainya. Pikirkan, rasakan
sensasi, serta bayangkanlah hasil serta dampak yang bisa dihasilkan oleh
resolusi kita itu di masa depan! Tujuannya adalah agar resolusi kita masuk ke dalam alam bawah sadar kita (secara otomatis).
Hal ini bisa sangat membantu dalam mencapai target-target kita dan kita akan menjadi
lebih bersemangat dalam menjalankannya.
3. Ikrarkan resolusi kita dan sampaikan kepada orang-orang di
sekeliling kita.
Kenapa harus
diikrarkan dan disampaikan kepada orang lain? Hal ini agar bisa lebih
memudahkan untuk meraih goals kita,
sekaligus ada orang lain yang bisa mengingatkan kita jika ada saat-saat di mana
kita kehilangan semangat dan gairah untuk menjalani resolusi yang telah kita
buat. Orang-orang di sekitar kita ini bisa keluarga, pasangan, sahabat/teman-teman
kita yang mempunyai komitmen untuk saling membantu, saling menasihati dalam
kebaikan serta bisa saling memberdayakan satu sama lain.
Wah,
sudah terasa cukup ya pembahasan tentang resolusi di tahun yang baru ini.
Semoga kita bisa langsung membuatnya. Ingatlah bahwa resolusi yang baik adalah
resolusi yang bisa dijalankan! Hehe… Olehnya, resolusi butuh komitmen, semangat
serta energi yang positif dalam menjalankannya. Kita juga butuh keseimbangan
dalam menjalankan resolusi kita. Artinya, bersamaan dengan resolusi-resolusi
kita tersebut, keseluruhan aspek dalam hidup kita pun harus berjalan dengan
seimbang. Jika kehidupan bisnis/profesional kita bisa berjalan baik, maka
kehidupan pribadi, kehidupan keluarga maupun kehidupan sosial kita pun harus
bisa berjalan seluruhnya dengan sehat, selaras, dan harmonis. Semoga. J (WONN)
Referensi:
- Akademi Trainer Website: www.akademitrainer.com
- Video Motivasi Jamil Azzaini : @YouTube Kubik Leadership
Referensi:
- Akademi Trainer Website: www.akademitrainer.com
- Video Motivasi Jamil Azzaini : @YouTube Kubik Leadership
Comments
Post a Comment