"Karir Saya adalah Keluarga..."
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjullxA4lXFMNufG0FTwBdX7ZduaqAnndOKbaMXr-sYbuFMb4CVSfPxRZ4HohH2sxlUWjaiGXxg76jAr6LJ1a-b6AZ9fMJNqzt2BazVEgOWebNN3RSP1smQ7DU2P3DwrUQ8j-eQrl6MU8u7/s400/1.jpg)
Kalau dulu kita pernah menyaksikan acara motivasi di
Metro TV yang bertajuk “Golden Ways” dan juga acara “The Golden Ways” di Kompas
TV, maka tentu saja nama Mario Teguh sudah tidak asing lagi bagi kita. Ya,
beliau adalah seorang motivator nasional dan seorang CEO perusahaan konsultan
bisnis. Saya sendiri sudah pernah berkesempatan bertemu langsung dengan
beliau ketika menghadiri acara Tapping TV Show (Golden Ways) di Grand Studio Metro TV di Jakarta.
Wah, waktu itu rasanya senang sekali bisa bertatap muka dengan beliau dan juga
sempat mengajukan beberapa pertanyaan serta sempat diwawancarai untuk
dimunculkan di akhir acara program tersebut sebagai peserta yang memberikan
testimoni acara beliau.
Ya, di acara tapping sehari penuh sebanyak 3 episode
itu, saya selalu mencermati Pak Mario ketika bersama istrinya yang menemani
beliau bekerja: bagaimana mereka berdua berinteraksi (meski saya hanya bisa
melihat mereka dari jarak yang tidak begitu dekat), bagaimana mereka saling
berbicara serta bagaimana ketika mereka berjalan beriringan dengan selalu
bergandengan tangan meski masih berada di dalam studio stasiun televisi. Pernyataan
Pak Mario Teguh yakni, “Karir Saya adalah Keluarga” jelas sekali terlihat dalam 'penampilan' Pak Mario dalam setiap kesempatan bersama istri beliau saat
itu (dan pasti juga dalam kesempatan lainnya, bukan? Terlepas dari ‘kasus’ yang
sempat menerpa beliau di tahun 2016 lalu).
Nah, berikut ini saya
akan sedikit menuliskan ulang sebuah tulisan yang ditulis oleh Ibu Linna Teguh
(istri Pak Mario Teguh) di sebuah blog yang saya baca beberapa waktu yang lalu.
Di situ Ibu Linna menuliskan tulisan yang cukup panjang, namun ada beberapa
kalimat yang menurut saya sangat mengesankan. Beliau menulis kurang lebih
sebagai berikut:
"...selama
15 tahun berumah tangga dengan Pak Mario tidak ada satu malam pun yang
terlewati tanpa bersama beliau, kecuali satu malam saja dimana saat itu anak
kami sedang dirawat di rumah sakit dan tidak ada yang menungguinya. Sedangkan
Pak Mario harus mengisi sebuah acara yang sudah terjadwal. Jadilah saya yang
menunggui anak kami di rumah sakit. Namun, hanya satu malam itu saja saya tidak
bisa bersama Pak Mario. Selebihnya, di mana Pak Mario berada, baik beliau di
rumah atau sedang bekerja, di situ pula saya akan ada mendampingi beliau...
"
Bagaimana
dengan interaksi Pak Mario dengan anak-anak dan seluruh keluarganya? Tentu kita
sudah bisa menebaknya pula, kan? Bagi Pak Mario Teguh, seluruh karir yang telah
dan sedang digelutinya adalah semuanya berpusat pada keluarga. Semua urusan dan
pekerjaan apa pun akan kembali bermuara kepada keluarga. Jadi bisa dikatakan
bahwa karir beliau yang utama adalah KELUARGA. Artinya, karir jangan sampai
mengesampingkan keluarga; karir dan keluarga menyatu dalam satu kesatuan yang
utuh. Apalah arti sebuah karir yang baik dan cemerlang di ruang publik jika
keluarga sebagai bagian utama kehidupan kita berantakan dan hancur karenanya, kan? Lalu,
bagaimana dengan kita? Mungkin sebagian kita berbeda filosofi tentang keluarga dan
kehidupan seperti yang diemban oleh beliau di atas. Namun, contoh yang diberikan
Pak Mario Teguh dan keluarganya setidaknya menggugah dan menginspirasi
kita, ya?* (WONN)
Comments
Post a Comment